Selasa, 22 November 2011

Canakya Niti sastra Bab Ke Dua

Sloka 1
anrtam sahasam maya 
murkhatvam atilobhata
asaucatvam nirdayatvam
strinam dosah svabhavaja

berkata-kata yang tidak mengandung kebenaran/tidak jujur,terlalu bernafsu/berani melakukansesuatu, maya atau palsu bercampur curang, bohong, loba terhadap  segala sesuatu, tidak bersih dan tidak suci serta hatinya kejam, semua itulah sifat berdosa yang umumnya dimiliki oleh kaum wanita

Sloka 2
bhojyam bhojana saktis ca
rati sakti varamgana
vibhavo dana saktis ca
nalpasya tapasah phalam

Selalu tersedia aneka jenis makanan yang patut dimakan, kuat makan makanan yang enak dan suci, kuat berhubungan dengan wanita yang sudah syah sebagai istri berdasarkan hukum agama dan hukum masyarakat,memperoleh wanita cantik sebagai istri, dan kuat bersedekah/berdana punya,semua ini bukanlah hasil dari melakukan pertapaan biasa.

Sloka 3
Yasya putro vasibhuto
bharya chandanugamini
vibhave yasca santustas
tasya svarga ihaiva hi


Kalau seorang anak bhakti kepada orang tua, sang istri penurut, merasa puas terhadap harta benda yang dimiliki, sebenarnya kesenangan surga dinikmati oleh orang tersebut di dunia ini.


Sloka 4
te putra ye pitur-bhaktah
sa pita yastu posakah
tam mitram yatra visvasah
sa bharya yatra nirvrtih


yang disebut putra adalah mereka yang bhakti kepada bapak.yang disebut bapak adalah dia yang menanggung/memelihara anak-anaknya, yang disebut teman adalah dia yang memiliki rasa percaya dan bisa dipercaya, dan seorang istri adalah dia yang selalu memberikan kebahagiaan.


Sloka 5
Parokse karyya-hantaram
pratyakse priya-vadinam
varjjayet tadrsam mitram
visa-kumbham payomukham


Dibelakang dia berusaha menghancurkan usaha usaha anda, tetapi didepan anda dia berkata-kata yang manis dan menarik . teman yang seperti itu hendaklah segera ditinggalkan saja. hal ini adalah sebagai racun mematikan dalam sebuah gelas, tetapi diatasnya di tuangkan sedikit susu manis.


Sloka 6
Na visvaset kumitre ca
mitre capi na visvaset
kadacit kupitam mitram
sarva guhyam prakasayet


Janganlah menaruh kepercayaan kepada teman jahat/kumitra. juga jangan terlalu percaya kepada teman dekat sekalipun,sebab kalau ia marah, segala rahasia anda akan dibukanya.


Sloka 7
Manasa cintitam karyam
vacasa na prakasayet
mantrena raksayed gudham
karya capi niyojayet


Pekerjaan/rencana apapun berada dalam pikiran,jangan sama sekali anda keluarkan dalam kata-kata. simpanlah dalam-dalam di dalam pikiran anda dan diam-diam lakukanlah pekerjaan tersebut dengan penuh kemantapan.


Sloka 8
Kastan ca khalu murkhatvam
kastam ca khalu yauvanam
kastat kastataram caiva
paragehe nivasanam


Hidup dalam kebodohan penuh dengan kesulitan-kesulitan. begitu juga dengan masa muda, penuh dengan kesulitan. tetapi kesulitan yang paling keras adalah tinggal di rumah orang lain.


Sloka 9
Saile saile na manikyam
mauktikam na gaje gaje
sadhavo nahi sarvatra
candanam na bane bane


Batu-batu berharga tidak dijumpai dalam setiap bukit, mutiara tidak terdapat pada setiap kepala gajah, pohon cendana tidak tumbuh disetiap hutan dan tidak di setiap tempat kita jumpai orang suci.


Sloka 10
Putras ca vividhaih silair
niyojyah satatam budhaih
niti-jnah sila sampanna
bhavanti kulapujitah


Orang bijaksana hendaknya mengajarkan putranya tata susila, pengetahuan Niti Sastra dan pengetahuan suci lainnya akan menyebabkan keluarga terpuji.


Sloka 11
Mata satru pita bairi
yena balo na patitah
na sobhate sabha-madhye
hamsa-madhye bako yatha


Seorang bapak dan ibu yang tida memberikan pelajaran (kesucian) kepada anaknya, mereka berdua adalah musuh dari anak tersebut. anak tersebut tidak akan ada artinya di masyarakat, bagaikan seekor bangau di tengah-tengah kumpulan burung angsa


Sloka 12
Lalanad bahavo dosas
tadanad bahavo gunah
tasmat putram ca sisyamca
tadayen na lalayet


Anak yang dididik dengan memanjakan akan menjadi durhaka dan jahat. sedangkan dengan memberikan hukuman-hukuman ia akan menjadi baik. oleh karena itu, didiklah putra putri dan murid-murid anda dengan cara memberikan hukuman-hukuman dan tidak dengan cara memanjakannya.

Sloka 13
Slokena va tadardhena
tadarddharddhaksarena va
avandhyam divasam kuryad
danadhyayana-karmabhih


Isilah waktu setiap hari dengan menghafalkan satu sloka  1 ayat, atau setengah sloka, atau seperempat sloka ataupun satu huruf dari sloka tersebut. atau isilah hari-hari  anda dengan bersedekah, belajar kitab-kitab suci dan kegiatan bermanfaat lainnya. dengan demikian hari-hari anda akan menjadi berarti.


Sloka 14
Kanta viyogah svajanapamanau
rnasya sesah kunrpasya seva
daridra bhavo visama sabha ca
binagnim ete pradahanti kayam 


Berpisah dengan istri, tidak dihormati didalam kelompok masyarakat, masih mempunyai sisa hutang, melayani raja jahat/kunrpa, kemiskinan, ikut dalam perkumpulan orang -orang jahat dan bodoh, semua ini menyebabkan badan terbakar tanpa api.


Sloka 15
Nadi tire ca ye vrksah
paragehesu kamini
mantri-hinas ca rajanah
sighram nasyanty asamsayam


Pohon-pohon yang tumbuh ditepi sungai, wanita tinggal di rumah orang lain, raja yang tanpa mentri atau raja yang mempunyai menteri-menteri penasihat yang bodoh, semua ini pasti akan segera binasa.

Sloka 16
Balam vidya hi vipranam
rajnam sainya balam tatha
balam vitta ca vaisyanam
sudranam ca kanisthata


Kekuatan dari Brahmana adalah ilmu pengetahuan suci, kekuatan dari raja adalah bala tentara yang tangguh, kekuatan dari vaisya adalah kekayaan dan kekuatan seorang sudra adalah sifat melayani


Sloka 17
Nirdhanam purusam vesya
praja bhagnam nrpam tyajet
khagah vita phalam vrksa
bhuktva cabhyagato grham


Wanita tuna susila meninggalkan laki-laki yang tidak punya uang atau harta, rakyat meninggalkan raja yang lemah/lari dalam peperangan, burung meninggalkan pohon yang tidak memberikan buah dan tamu meninggalkan rumah setelah makan.


Sloka 18
Grhitva daksinam vipras
tyajanti yajamanakam
prapta-vidya gurum sisyah
dagdharanyam mrgas tatha


Seorang brahmana meninggalkan rumah orang yang melakukan korban suci setelah menerima daksina/sumbangan, murid meninggalkan gurunya setelah selesai menerima pelajaran dan binatang-binatang meninggalkan hutan yang terbakar.


Sloka 19
Duracari duradrstih
duravasi ca durjanah
yan maitri kriyate pumsa
sa tu sighram vinasyati


Kalau seseorang berteman dengan orang yang tingkah lakunya tidak baik, dengan orang yang penglihatannya jahat, dengan orang yang tinggal di tempat-tempat kotor dan tidak suci, bergaul dengan penjahat, segera menemui kebinasaan


Sloka 20
Samane sobhate pritih
rajni seva ca sobhate
vanijyam vyavaharesu
stri divya sobhate grhe


Persahabatan yang paling baik adalah persahabatan antara orang-orang yang seimbang, pelayanan yang baik adalah melayani raja, dalam hal pekerjaan untuk kehidupan sehari-hari perdagangan adalah yang paling baik, dan kalau ada perempuan yang utama di rumah, membuat keluarga itu indah serasi dan selalu dalam kebahagian.

Demikianlah berakhir bab kedua.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar