Minggu, 23 Oktober 2011

CANAKYA NITI SASTRA

Kitab Canakya Niti Sastra merupakan merupakan sebuah sastra Smrti yang berisikan tentang ajaran Moralitas yang sangat Tinggi yang bisa dipakai pedoman dalam pergaulan sehari - hari,  semoga isi dari sastra suci hindu ini bermanfaat bagi seluruh umat manusia

 Bab pertama
sloka 1

Pranamya sirasa visnum
trailokyadhipatim prabhum
nana-sastroddhrtam vaksye
raja niti samuccayam

Sembah sujud sastanga hamba yang rendah kepada
srii visnu, penguasa ketiga susunan alam semesta.
Hamba menyampaikan ajaran yang disarikan dari berbagai sastra dan dinamakan kumpulan raja - niti

Sloka 2
adhityedam yatha sastram
naro janati sattamah
dharmopadesa vikhyatam
karyakaryam subhasubham

Ia yang mengerti ajaran Niti sastra yang baik ini,
yang mengajarkan ajaran-ajaran dharma yang termashur, dengan pengetahuan ini bisa membedakan apa yang baik dan apa yang buruk, apa yang patut dilakukan. orang seperti itu hendaknya dimengerti sebagai orang yang utama


Sloka 3
tadaham sampravaksyami
lokanam hita - kamyaya
yasya vijana - matrena
sarva-jnatvam prapadyate

Apa-apa yang yang akan hamba sampaikan ini adalah dengan tujuan kesejahteraan seluruh umat manusia,dengan memahami segala ajaran ini , seseorang dimengerti sebagai sarwajna, yaitu mengerti segala sesuatu  dengan sebenarnya



Sloka 4
Murkha sisyopadesena
dusta-stri bharanena ca
duhkhitaih samprayogena 
pandito py avasidati 

Dengan mengajarkan murid yang bodoh , dengan memelihara istri yang jahat dan bergaul terlalu erat dengan orang yang selalu dalam kedukaan, seorang pendeta bijaksanapun akan mengalami penderitaan. 

Sloka 5
Dusta-bharya satham-mitram
bhrtyas cottara-dayakah
sasarpe ca grhe vaso
mrtyureva na samsayah

Tinggal bersama istri yang jahat, teman yang palsu, pelayan yang suka melawan majikan,dan di rumah ada ular bertempat tinggal, semua ini tidak disangsikan lagi pasti memberikan kematian.

Sloka 6
apadarthe dhanam raksed
daran raksed dhanairapi
atmanam satatam raksed
darairapi dhanairapi 

Simpanlah uang/kekayaan untuk persiapan dalam kesulitan, korbankanlah kekayaan demi melindungi istri, tapi haruslah anda menyelamatkan Atma/ Roh anda walaupun mesti mengorbankan istri dan kekayaan anda

Sloka 7
apadarthe dhanamraksec
chrimata ca kimpadah
kadacic calita-laksmih
samcito pi vinasyati

untuk saat-saat kesulitan adalah merupakan keharusan menyelamatkan kekayaan, bagi orang kaya, apa artinya kesulitan? Laksmi, Dewi keberuntungan bersifat tidak tetap, maka kekayaan yang disimpanpun bisa musnah

Sloka 8
yasmin dese na sammano
navrttir na ca bandhavah
na ca vidya gamopyasti
vasam tatra na karayet

di suatu negara dimana anda tidak dihormati, tidak dapat mencari penghidupan ,tidak ada kenalan/keluarga, tidak dapat memperoleh ilmu pengetahuan, jika hal-hal ini tidak mungkin, anda tidak perlu tinggal disana

Sloka 9
dhanikah strotriyo raja
nadi vaidyastu pancamah
panca yatra na vidyate
na tatra divasam vaset

dimana tidak ada lima hal seperti tersebut ini, yaitu orang kaya, orang cuci yang mahir dalam veda , raja/presiden, sungai dan orang yang ahli dalampengobatan, dimana kelima ini tidak ada, disana satu haripun anda jangan tinggal

Sloka 10
lokayatra bhayam lajja
daksinyam tyaga-silata
panca yatra navidyante
na kuryyat tatra samgatim


keahlian untuk memelihara kehidupan, rasa takut rasa malu, kecerdasan dan sifat dermawan, jika kelima sifat - sifat ini tidak dimiliki seseorang, tidaklah perlu berteman dengan orang seperti itu


Sloka 11
janiyat presane bhrtyan
bandhavan vyasanagame
mitram capatti kale tu
bharya ca vibhavaksaye


cara menguji pelayan adalah pada saat ia melakukan pelayanan, menguji sanak keluarga pada saat mengalami kedukaan, teman-teman diuji pada saat kita tertimpa kesulitan dan menguji istri setia pada waktu kekayaan berkurang/pada waktu mengalami kerugian.


Sloka 12
utsave vyasane prapte
durbhikse satru samkate
raja dvare smasane ca
yastisthati sa bandhavah

Didalam perayaan/pesta, didalam kedukaan,diwaktu sedang kekurangan makanan, diwaktu musuh menyerang,didalam sidang raja dan ditempat pembakaran mayat(smasane) atau kuburan, kalau seseorang selalu bersama kita, pada saat saat seperti itu dialah keluarga yang sebenarnya.


Sloka 13
yo dhruvani parityajya
adhruvamparisevate
dhruvani tasya nasyanti
adhruvam nastameva hi


mereka yang meninggalkan sesuatu yang kekal (pasti) dan memburu sesuatu yang tidak kekal (sesuatu yang tidak pasti) maka ssuatu yang kekal (pasti) itu menjadi hilang dan suatu yang tidak kekal atau tidak pasti itupun jauh - jauh sebelumnya sudah musnah pula.


Sloka 14
varayet kulajam prajno
nirupamapi kanyakam
rupasilam na nicasya
vivahah sadrse kule


Seorang yang bijaksana hendaknya kawin dengan wanita dari keluarga terpandang walaupun wanita tersebut tidak begitu cantik, sebaliknya hendaklah tidak mengawini wanita dari keluarga rendah walaupun wanita tersebut cantik, tetapi yang paling baik adalah kawin dengan wanita sederajat.


catatan: keluarga rendah adalah keluarga yang tidak menghargai kebersihan, kesucian, sopan santun dan keluarga jahat,berdosa dan berkebiasan buruk.

Sloka 15
nadinam sastra-paninam
nakhinam srengginam tatha
visvaso naiwa kartavyah
strisu raja-kulesu ca


janganlah percaya kepada sungai, orang yang membawa senjata, binatang bercakar atau mempunyai kuku tajam dan runcing, binatang bertanduk,keluarga dekat dari raja dan wanita, kapanpun janganlah menaruh kepercayaan kepada semua itu.


catatan : wanita dimaksud adalah wanita jalang.  keluarga raja dimaksudkan yang terlalu bangga dan suka memfitnah

Sloka 16
visadapyamrtam grahyam
amedhyadapi kancanam
nicadapyuttamam vidyam
stri-ratnam duskuladapi

Saringlah amerta meskipun ada dalam racun, ambillah emas meskipun ada di dalam kotoran.pelajarilah ilmu pengetahuan keinsafan diri walaupun dari seseorang yang masih anak-anak atau orang kelahiran rendah, dan juga meskipun seorang wanita lahir di keluarga yang jahat dan hina, tetapi kalau ia berkelakukan mulia ia patut diambil sebagai istri.

Sloka 17
strinam dviguna aharo
lajja capi catur-guna
sahasa sad-gunam caiva
kamas casta-gunah smrtah
wanita dibandingkan dengan lelaki dua kali lebih kuat nafsu makannya , empat kali lebih malu, enam kali lebih berani dan hendaklah diingat bahwa nafsu kelaminnya delapan kali lebih kuat dari pada lelaki

iti prathamo dhyayah
Demikianlah berakhir bab pertama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar